Tim Kubur Cepat Kelurahan Semaki

 

Tingkat kematian kumulatif pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta lebih tinggi dibandingkan dengan nasional. Angka persentase kematian kumulatif pasien Covid-19 di Kota Yogyakarta mencapai angka 4,64 persen, sementara nasional hanya di angka 2,5 persen. Peningkatan jumlah pasien terpapar seiring dengan peningkatan jumlah kematian akibat terpapar virus Covid-19 sehingga keberadaan Tim Pemakaman sangat dibutuhkan untuk segera dapat memakamkan warga yang meninggal akibat Covid-19.Tim Dekontaminasi, Pemakaman dan Pemulasaraan Jenazah COVID-19 BPBD Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai kewalahan memakamkan jenazah dengan protokol virus Corona atau COVID-19. Bahkan dalam satu tim bisa memakamkan hingga 3 jenazah dalam sekali berangkat.

Tim Dekontaminasi, Pemakaman dan Pemulasaraan Jenazah COVID-19 BPBD terdapat 5 regu yang bertugas. Masing-masing regu setidaknya ada 8 personel. Namun dengan lonjakan seperti ini masih merasa kewalahan. Sebab, untuk 1 regu bisa memakamkan hingga tiga jenazah dalam sekali perjalanan. Apalagi saat beberapa personil terpaksa terpapar covid-19, hal ini semakin menghambat pemakaman jenazah pasien covid-19.

Standar fisik tim hanya mampu memakamkan maksimal 3 jenazah dalam sehari, sehingga idealnya maksimal dalam sehari memakamkan 12 jenazah karena tidak semua tim bisa ditugaskan tanpa ada waktu istirahat. Dalam kenyataan saat tingkat kematian meningkat kata ideal tersebut tidak dapat dipenuhi, saat beberapa hari terakhir jumlah kematian lebih dari 50 orang dalam satu hari.

Berdasar fakta tersebut di atas, dibentuklah Tim Kubur Cepat Tingkat kecamatan atau kelurahan untuk melayani pemakaman warga. Personil diambil dari relawan, TNI, Polri dan masyarakat. Pelatihan yang singkat dan keterbatasan APD standar membuat beberapa personil akhirnya terpapar covid-19. Evaluasi dilakukan untuk menjaga keselamatan tim pemakaman yang bermodal semangat ingin menolong sesama dan berjuang Bersama untuk membebaskan wilayah dari covid-19, pelatihan dilakukan lebih detil untuk menjaga keselamatan tim.

Kondisi Tim Pemakaman yang memprihatinkan tersebut menggugah semangat warga kelurahan semaki untuk membentuk Tim Kubur Cepat (TKC). Tim Kubur Cepat Kelurahan Semaki terbentuk dari unsur masyarakat, TNI, Polri, Relawan dan pemerintah kelurahan. Dibawah komando Lurah semaki sebagai ketua satgas penanganan covid-19 kelurahan dan ketua PPKM Mikro kelurahan, dengan tim pelatih dari BPBD Kota Yogyakarta bertekad untuk menjadi solusi percepatan pemakaman warga DIY yang meninggal karena Covid-19. Terkumpul 50 personil yang dibagi menjadi 6 tim untuk ditugaskan dalam penguburan jenazah korban covid-19.

Target Tim Kubur Cepat (TKC) kelurahan semaki adalah untuk memperpendek antrian pemakaman dari dua hari menjadi dua jam sesuai protocol Kesehatan WHO diharapkan memberi rasa nyaman bagi warga yang keluarganya meninggal karena terpapar covid-19. (SURYA/A-0216)